Pengunjung

Senin, 26 Desember 2011

Akhir tahun 2011

terakhir post tanggal 20 april 2011 dan sekarang baru post lagi haha :D


oke sekian

Rabu, 20 April 2011

artikel tentang senyum

Senyum, merupakan sebuah sikap sederhana yang memiliki banyak manfaat dan dampak positif. Disini saya memiliki fakta-fakta tentang senyum :


1. Para saintis mendapati senyum dan ketawa merupakan satu senaman berbentuk jogging dalaman di mana dapat merangsang seluruh tubuh dan mampu memberi manfaat berguna kepada sistem saraf otak dan juga hormon-hormon.

2. Pengkaji dan pengamal barat percaya dengan memulakan hari dengan senyuman bukan sahaja berupaya menceriakan hidup anda tetapi memberi banyak kebaikan kepada kesihatan. Apabila kita tersenyum, badan turut ‘tersenyum’ dan menganggap kita gembira. Kajian menunjukkan senyuman memperlahankan aliran darah yang melalui sinus ke otak.

3. Apabila darah yang ’sudah sejuk’ ini sampai ke hipotalamus (bahagian yang mengawal suhu badan dan emosi) ia menghasilkan kesan ‘gembira’. Selain itu, apabila kita tersenyum, kita hanya menggunakan 17 otot muka berbanding 43 ketika mengerutkan dahi.

4. Senyuman bukan sekadar reaksi gerak muka, tetapi turut mempunyai kaitan dengan penghasilan endorphin dalam otak yang mengurangkan kesakitan fizikal dan emosi menjadikan seseorang itu rasa lebih selesa dengan diri sendiri.

5. Kajian menunjukkan individu yang ketawa 100 kali dalam tempoh 24 jam mendapat manfaat kardiovaskular sama seperti bersenam 10 minit. Hal ini terjadi kerana apabila kita ketawa, tekanan darah dan kadar degupan jantung meningkat. Kemudian kedua-dua kadar ini akan turun iaitu lebih rendah daripada paras sebelum anda ketawa.

6. Anda juga perlu sedar bahawa kanak-kanak lebih banyak ketawa dari orang dewasa. Kanak-kanak berumur antara empat hingga enam tahun ketawa 400 kali sehari berbanding hanya 15 kali sehari di kalangan orang dewasa. Justeru, tidak hairan jika orang dewasa lebih mudah diserang penyakit serta mengalami masalah tekanan dan kemurungan.

7. Kajian yang dibuat oleh sekumpulan saintis dari Universiti Pusat Perubatan California menjelaskan terdapat dua jenis ’stress’ iaitu stress yang baik dan stress yang tidak baik. Senyum dan ketawa dikategorikan sebagai stress yang baik. Stress yang tidak baik akan memberi tekanan kepada sistem ketahanan badan.

8. Dalam kajian di atas, dua kumpulan orang dewasa telah digunakan sebagai eksperimen. Kumpulan pertama dipertontonkan cerita-cerita lucu manakala kumpulan kedua diletakkan disebuah bilik tanpa berbuat apa-apa.
Sampel darah diambil 10 minit sebelum dan selepas kajian dibuat. Dari keputusan sampel darah tersebut, kumpulan pertama didapati peningkatan hormon semakin baik seperti hormon ‘endorphins’ dan hormon ‘neurotransmitters’ dan penurunan tahap hormon stress ‘cortisol’ dan ‘adrenaline’ .

9. Ketika kita ketawa, sel pembunuh tumor dan virus semulajadi dalam badan akan bertambah selaras dengan pertambahan Gamma-inteferon (protein melawan penyakit), sel T (yang penting untuk sistem pertahanan badan) dan sel B (yang menghasilkan antibodi melawan penyakit).

10. Senyuman juga mampu merendahkan tekanan darah, menambah kemasukan oksigen dalam darah dan ini secara tidak langsung merangsang proses penyembuhan. Banyak kajian terbukti bahawa tekanan emosi seperti kemurungan, kemarahan atau keresahan mempunyai kaitan dengan sakit jantung.

11. Senyuman yang diakhiri dengan ketawa mengaktifkan kimia badan dan secara tidak langsung merendahkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, strok, atritis dan ulser. Pusat Perubatan Universiti Maryland menjalankan kajian ke atas 300 responden dan mendapati 40 peratus orang yang mengidap penyakit jantung kurang ketawa berbanding orang yang sihat.

12. Senyuman dan ketawa antara senaman yang baik kerana ia membabitkan diafragma, abdomen, sistem pernafasan, muka, kaki dan otot belakang badan. Ketawa ‘mengurut’ organ dalam abdomen dan menguatkan otot abdomen, merangsang kedua-dua belah otak dan meningkatkan keupayaan untuk belajar. Ia melegakan ketegangan otot dan tekanan psikologi; membuatkan otak lebih peka serta bersedia menerima maklumat baru.

13. Ketawa juga dikatakan mampu memperbaiki fungsi usus, sekali gus meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrient dalam badan. Ada juga yang percaya ketawa boleh membakar kalori seperti kita bersenam beberapa minit.

14. Selain memberi pelbagai kebaikan kepada tubuh, dalam ajaran Islam sendiri mengatakan senyum itu satu sedekah. Senyum mampu menjadi penawar pada penyakit rohani yang kronik. Senyum tidak perlu modal, cuma sekelumit rasa ikhlas yang bisa memaniskan senyuman itu. Senyuman yang dilemparkan mampu menyerikan hari insan lain. Mungkin juga mampu menyejukkan hati yang sedang marah atau mampu juga untuk memulakan sesebuah ikatan.

15. Pujangga menyebut :

” Senyum itu kelopak. Ketawa itu bunga yang sempurna kembangnya”. Jadi rakan taulan sekalian, jangan lupa untuk senyum, sekerat atau meleret tak kisah lah jangan senyum sinis dah lah tu tak baik tau dan kalau ketawa tu jangan keterlaluan plak cukup sekedar nya sahaja ok.


sumber : http://www.dindakanda.com/blog/15-fakta-menarik-tentang-senyum.html

Senin, 07 Maret 2011

tentang manusia : pemikiran akal, jasmani dan rohani

Masalah-masalah pendidikan yang menjadi perhatian ontologi adalah bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan pendirian mengenai pandangan manusia, masyarakat dan dunia. Pertanyaan-pertanyaan ontologis ini berkisar pada, apa saja potensi yang dimiliki manusia?

Menurut Maulana (2008), berbicara tentang hakikat manusia, ada dua konsep dalam filsafat, filsafat barat dan Islam. Dalam filsafat barat, konsep manusia itu ada dua yaitu hayawan (Jasmani) dan natiq (rohani). Aristoteles mendefinisikan manusia itu sebagai Human Rationaleartinya manusia yang punya pikir, Socrates mendefinisikan manusia itu sebagai Animal Rationale yakni manusia yang punya akal untuk berpikir. Sedangkan Rene Descartes mengemukakan bahwa adanya manusia sebagai entitas yang berpikir merupakan sebuah kebenaran yang pasti dan tak terbantahkan yang menjadi landasan pemikiran dan pengetahuan manusia (Deraf & Dua, 2001).

Dalam konsep Islam, manusia terdiri atas tiga unsur yaitu hayawan (jasmani), natiq (rohani) dan akal, di mana ketiga unsur tersebut dapat diibaratkan segitiga sama kaki. Dalam hal ini, ada tiga komponen dalam diri manusia yang harus dikembangkan secara proporsional sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan dari diri manusia itu sendiri. Pertanyaan yang muncul kemudian, apa yang harus lebih dulu di isi atau dididik, jasmani, rohani, ataukah akal. Sesuatu yang pasti bahwa inti harus diisi sesuai dengan kebutuhannya, dan pengisian ketiga inti secara bersamaan tidak sesuai dengan fitrah manusia (Maulana, 2008).

Belajar tentang manusia dalam dunia pendidikan sama halnya dengan belajar tentang hakikat manusia itu sendiri. Konsep Islam lebih tepat dan sesuai dengan filsafat manusia itu sendiri, karena ada tiga hal yang sangat esensial dalam konsep ini: Rohani adalah sesuatu yang akan kembali ke Tuhan dan akan diminta pertanggungjawabannya kelak nanti di akhirat. Sementara Jasmani sesuatu yang berwujud fisik, itu berada dalam tanah. Sedangkan Akal ada di kepala sebagai suatu kelebihan manusia dari makhluk lain sebagai ciptaan Tuhan.

Dalam filsafat barat, hanya ada dua hal yang esensial pada manusia yaitu jasmani dan rohani. Namun rohani dalam filsafat barat tidak dipelajari karena sulit dipahami. Rohani hanya bisa dipelajari dalam agama, dan akal yang hebat mengakui adanya rohani. Bahkan, Immanuel Kant sebagai salah seorang filosof besar dari barat pun meyakini keberadaan Tuhan dan Akal .

Menurut Maulana (2008), dalam filsafat logika merupakan senjata untuk berargumen, sehingga filsafat bisa diterima banyak orang. Dengan logika, filosof bisa berkomunikasi tanpa data, tetapi tetap punya ukuran atau acuan. Berpikir merupakan kunci berlogika, sedangkan akal merupakan alat untuk berpikir secara logis atau berpikir yang masuk akal. Begitu pula berpikir tentang hakikat manusia, di mana manusia adalah makhluk yang ada jasmani, rohani dan akal, yaitu makhluk yang punya pemikiran yang masuk akal. Jika manusia itu jasmani, rohani dan akal, maka inti dari diri manusia itu apa? Jika ketiga komponen itu inti, membuktikan bahwa manusia itu sudah dididik. Jika intinya satu maka manusia akan mudah dididik.

Manusia sebagai wujud dari komponen Jasmani, Rohani, dan Akal merupakan makhluk yang memiliki pemikiran yang masuk akal. Oleh karena itu, manusia memiliki tiga inti yang harus dipersiapkan untuk dididik. Dalam Islam tiga hal yang esensial merupakan modal utama dalam mempersiapkan manusia yang sempurna dunia akhirat. Hal yang sangat mendasar dalam mempersiapkan manusia yang sempurna menurut konsep islam adalah “Pendidikan”. Dengan pendidikan, manusia menjadi sadar akan fungsi dan tugas dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sehingga faham tentang hakikat hidup.

Adanya pendidikan, mendorong manusia untuk menggunakan akal, berpikir secara logis, meyakini segala sesuatu yang berasal dari Tuhan. Dengan rohani manusia memiliki rasa peka, empati dan yakin terhadap kebenaran. Sehingga inti yang paling hakiki dari manusia sesungguhnya adalah rohani. Oleh karena itu, rohani merupakan inti yang paling tepat untuk didahulukan dalam mendapatkan pendidikan. Ketika rohani mendapatkan porsi pendidikan yang baik dan lebih dahulu maka jasmani dan akal dapat mengikuti sesuai dengan porsinya. Kinerja rohani dalam tubuh sangat vital, segala ide dan perbuatan tergantung kepada kinerja rohani.

Namun demikian, apa hakekat budaya yang perlu diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya? Ataukah hanya ajaran dan nilai sebagaimana terwujud dalam realitas sejarah umat manusia yang perlu diwariskan kepada generasi berikutnya? Inilah aspek ontologis yang perlu mendapat penegasan dalam penyelenggaraan pendidikan.

sumber : mahmudin.wordpress.com